Jago di Kasur

disanctuary
2 min readAug 18, 2022

--

“Sering masakin Jeff?” tanya Joni sambil bertopang dagu di kitchen bar. Gue sedang berkonsentrasi penuh sama kegiatan gue memasak tumis tahu kecap untuk Joni makan malam. Gue terpaksa masak karena kalah taruhan sama Joni semalem.

“Nah, he’s always cooking. Aku nggak jago masak” kata gue sambil menuang masakan gue dari wajan ke piring.

“Kalo nggak enak, atau abis ini lo sakit perut, don’t blame me okay. Siapa suruh nyuruh gue masak” gue memperingatkan Joni terlebih dahulu. Terakhir kali gue masak, Jeff sakit perut sampe harus ke UGD. Gue meletakan sepiring nasi putih dan tumis tahu kecap di hadapan Joni. Mengambil sendok dan garpu lalu memberikan nya ke Joni.

Joni menyuapkan sesendoknasi dan tumis tahu kecap buatan gue ke mulutnya.

1 detik

2 detik

3 detik

Not bad” komentar Joni setelah nya, gue mendengus tak percaya. Gue mengambil sendok lain dan mencoba masakan gue sendiri. Yeah, not bad. Tapi tetep nggak bisa dibilang enak.

You tried, and that’s what matters, right?” kata Joni sambil menyuap sendok kedua ke mulutnya. Gue duduk bertopang dagu di sebelah Joni. Memperhatikan Joni yang makan masakan buatan gue sampai habis walaupun rasanya jauh dari kata enak.

“Kapok nggak nyuruh gue masak lagi?” tanya gue. Joni cuma nyengir lalu meminum segelas air putih.

“Kamu emang jago nya di kasur sih bukan di dapur” kata Joni.

Told ya.

--

--

disanctuary
disanctuary

Written by disanctuary

0 Followers

Finding solace in words, pour my heart out on sanctuary's pages